Friday, February 20, 2015

Apa itu PLCArduino?

PLCArduino adalah istilah penulis untuk menamai sebuah alat peraga, untuk mempelajari bahasa pemrograman Ladder Diagram PLC, yang dibuat dengan software dan hardware Arduino.


Contoh Aplikasi PLCArduino:


1. Mengapa menggunakan PLCArduino?

ada 4 alasan mengapa menggunakan PLCArduino:
  1. Kebutuhan alat peraga PLC yang murah.
  2. Kebutuhan alat kontrol sederhana yang mudah dibuat.
  3. Kebutuhan kemampuan penguasaan PLC dan mikrokontroler
  4. Kebutuhan kemampuan penguasaan Ladder Diagram dan bahasa C

2. Mengapa perlu mempelajari Ladder Diagram?

Bahasa pemrograman Ladder Diagram merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dan sederhana. Asal mulanya bahasa ini dibuat karena kebutuhan waktu itu untuk mendokumentasikan konstruksi atau sambungan dari rangkaian Relay pada kontrol di industri.

Sumber gambar: http://upload.wikimedia.org/wikibooks/en/8/82/Plc_intro-3.svg 

Berikut 6 hal yang menarik dari Ladder Diagram menurut penulis:
  1. Ladder Diagram merupakan bahasa pemrograman PLC yang banyak digunakan karena kesederhanaan dan kemudahan pembuatannya.
  2. Alur program dapat dibaca dengan mudah, karena berbentuk grafis yang mirip dengan aliran listrik sederhana, yaitu arus hanya mengalir apabila ada jalur yang menghubungkan terminal positif sumber tegangan dengan terminal negatifnya. Di Ladder Diagram, terminal positif dan terminal negatif ini digambarkan dengan 2 buah jalur vertikal, yang di tengah-tengahnya terdapat beberapa jalur horisontal, untuk menghubungkan kedua terminal sumber tegangan tersebut. Karena bentuknya mirip dengan sebuah tangga, maka dinamai Ladder diagram atau diagram tangga.
  3. Pada setiap jalur horisontal tersebut, terdapat input dan output. Input berupa kontak (contact) dan output berupa koil (coil). Kontak merupakan pengatur aliran pada jalur horisontal, yang dapat membuat jalur tersebut dialiri atau tidak dialiri. Bila kontak tertutup maka aliran diteruskan, bila kontak terbuka maka aliran diputus. Sedangkan koil merupakan penerima aliran. Apabila aliran mencapai koil, maka koil akan aktif, jika tidak maka koil tersebut padam. Kontak ibarat saklar, dan koil ibarat lampu. Lampu dapat dihidup/matikan dengan menutup/membuka aliran arus yang melalui saklar. 
  4. Dari prinsip aliran tersebut, logika Ladder Diagram menjadi mudah dipahami. Bila ada aliran maka dikatakan bernilai 1 atau logika True, sedangkan bila tidak ada aliran maka dikatakan bernilai 0 atau logika False. Bila kontak meneruskan aliran maka bernilai 1, sedangkan bila memutus aliran maka bernilai 0. Bila koil mendapat aliran maka koil bernilai 1 sedangkan bila tidak mendapat aliran maka bernilai 0.
  5. Aturan pada Ladder Diagram mensyaratkan bahwa dalam satu jalur horisontal harus ada minimal satu koil atau output. Tanpa ada output di satu jalur horisontal, jalur tersebut tidak akan dieksekusi. Aturan berikutnya mensyaratkan bahwa tidak diperbolehkan menempatkan output yang sama di dua atau lebih jalur horisontal. Perhatikan bahwa dengan cara ini, program menjadi lebih tertata, yaitu output terlokalisir di jalur tertentu, sehingga memudahkan perbaikan program.
  6. Di Ladder Diagram, tidak mengenal instruksi Delay, yang ada hanyalah Timer. Dengan Timer, mikrokontroler masih bisa melakukan aktifitas lain, sembari menunggu waktu Timer terlampaui, sementara dengan Delay, mikrokontroler tidak bisa melakukan aktifitas lain. Penggunaan instruksi Timer membuat mikrokontroler dapat merespon sinyal input secara cepat, sementara penggunaan instruksi Delay membuat mikrokontroler sangat lambat merespon sinyal input, menunggu sampai waktu Delay terlampaui. Untuk bisa memahami perbedaan Delay dengan Timer, perhatikan video berikut ini:

3. Apa itu Ladder Diagram Teks?

Ladder Diagram umumnya berbentuk grafis atau simbol. Namun karena di sini penulis menggunakan software IDE Arduino yang menggunakan bahasa pemrograman C yang berbentuk teks, maka Ladder Diagram yang dibuat di software Arduino ini untuk selanjutnya penulis namai Ladder Diagram Teks.

4. Apa keuntungannya mempelajari Ladder Diagram Teks?

Ada 3 alasan yang penulis bisa sebutkan, yaitu:
  1. Bahasa pemrograman Ladder Diagram Teks sebenarnya adalah bahasa C. Bahasa C adalah bahasa yang paling populer di dunia dengan jumlah pengguna paling banyak. Tentunya ada "udang di balik batu" yang membuat bahasa C begitu populer. Bagi yang sudah pernah menggunakan bahasa C akan tahu bagaimana tingginya tingkat fleksibilitas dan "powerful"nya bahasa C. Bagi yang belum pernah menggunakan bahasa C, inilah kesempatan Anda untuk belajar C. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
  2. Bagi pembaca yang sudah terbiasa membuat program menggunakan Ladder Diagram PLC dan belum pernah menggunakan bahasa C, tentunya cukup "galau" untuk mempelajari bahasa C. Dengan menggunakan Ladder Diagram Teks, lambat laun pembaca akan mengenal dan menyukai bahasa C. 
  3. Alasan terakhir karena Ladder Diagram Teks menggabungkan kelebihan bahasa C dengan kelebihan Ladder Diagram. Karena Ladder Diagram juga memiliki keterbatasan dan bahasa C juga memiliki kekurangan, maka dengan menggabungkan keduanya, maka kelebihan keduanya akan saling melengkapi. Seperti kita ingat semboyan bangsa kita, "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Jadi bayangkan betapa hebatnya persatuan itu, dalam hal ini penggabungan antara Ladder Diagram PLC dengan bahasa C Arduino.
Itulah sedikit pengantar dan "iklan bombastis" mengenai PLCArduino. Untuk mengetahui lebih jauh, silahkan pembaca melanjutkan dengan membaca topik-topik berikut ini: